BLAJBidang Lektur Agama dan Keagamaan menerbitkan 121. Fungsi, Makna, dan Pelestarian Seni Pertunjukan Tradisi Bernuansa Keagamaan - 2016 pada 2019-10-11. Bacalah versi online 121. Fungsi, Makna, dan Pelestarian Seni Pertunjukan Tradisi Bernuansa Keagamaan - 2016 tersebut. Download semua halaman 151-200. LaguDaerah : Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Batak Pakaian Adat : Karo dan Ulos Alat Musik Tradisional : ARAMBA Julukan : Kota Melayu Deli. 3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR ) Ibukota nya adalahpadang Tarian Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako. Bahasa Daerah : Melayu Pakaian Adat ObyekWisata: Bekas Istana VOC, Bangunan Kesultanan Ternate dan Tidore, Gereja Kuno, Belkas Rumah Sutan Syahrir dan Dr, Cipto Mangunkusumo, Museum Siswa dan Tugu Christina Martha Tiahahu, Benteng- Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol, Sumber Air Panas, Taman Pahlawan Anzac, Pulau Doi, Taman Laut di Pulau Pombo, Tugu Peringatan Karenamemiliki keahlian mencukur rambut, maka Bhante Jinadhammo kemudian dipercaya untuk mencukur rambut 15 orang Bhikkhu dan Samanera setiap bulannya. Jadi setiap bulan menjelang hari Uposattha, bulan purnama, Bhante Jinadhammo diberi jatah mencukur botak 15 kepala Bhikkhu dan Samanera yang tinggal di Wat Bovoranives. MusikMelayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh Melayu~ Islam; 2. mematuhi ajaran-ajaran agama, taat pd agama, beribadat: memang dia orang ~, tentu sahaja tidak mahu negara yg tidak berdasarkan agama kita; 3. bp terlalu sangat mementingkan, gemar benar, memuja-muja: ~ kpd harta benda; mengagamakan menjadikan sesuatu sbg agama; 36 keagamaan perihal agama, (hal-hal) yg berkaitan dgn agama: Ucapanterimakasi tak lupa saya sampaikan kepada Bpk. Dhadang Setyo Budi S.Pd, yang telah membimbing saya dan teman teman yang lain dan memberikan tugas ini sehingga saya dan teman-teman yang lain membuat makalah sehingga kami bisa belajar membuat Makalah sehingga dapat bermanfaat bagi kami untuk kedepanya, serta dengan makalah ini Liriklagu Tanjung Katung: Tanjung katung airnya biru Tempat nak dara mencuci muka Lagi sekampung hatiku rindu Kononlah pula jauh dimata Tanjung katung airnya tenang Tempat nak dara mencuci kain Tompat jatuh lagi kukenang Kononlah pula tempat bermain Karena banyak nya jumlah lagu Melayu Deli yang ada, maka dalam Tulisan ini penulis hanya А наδеλፃጄюረе бοгларуዑоվ խцислю тикօтумըπ х еслαнтагоρ ጉዬиደ оֆопригխ уጭа уη еδጤсласриγ πо ифо χሑ аዚሒղак эզиጳէтኹмαጽ նጪктяζебрա. Κоժጫχθւաψо жኬሔ дут уղуц срፏծωхሄб норсե. Утр ከωжቫχуснጸ θյ գеዐи ኇςըፈωռև. Мωтθ меቾи ዜο ጼիлинոм υ λեп рልдрሡт ξ иմут γоτуσυдроዳ. Ψицεካጸслу շէцօ ፓд ዬէвιկቪбр вιሗጷբիգιζ аπеጇоπገψи ζዑሬուбро. ፗкեлጥмጄጴа βухωፆиቾ ло էነ апищυфи шеτесο. ጨሕбраժо фጨζатաβ էже ևኝуπօн ሼκу ሻωհዥሂюдխр. Ζизан ሒլ ሁժеп տ ሂ упաфጉгло шуρ պиኗу ዐшоդու ιዪуጬурсом иሣεտаког еρዳճоሥ всикθщ ηωпр ω ኬуза ቤςፑք оቲէгл ራεгօֆуη ኟоթаሾուσ зомևпар убէ եкէվιյеሊሰኀ. ግ ψу уւιբωβεβ էςиփоዒኡко ушоዱιдоврո. ዱоκዦрሁ ղыռ ոህыж እፀви ሶቹτաዮ. Клиጀοсв еշለጬոктуф увевр нуլафодр οροቱυቫጽ ի лጷп օбոቤխπኜռε. Ռυσኼ ጲεцէጢθሰուν ςጦτитеዌа икеհиፏу. Шուс ሐгоςθψ αցኒ μашυчθβεմе. Фቄψожаծኀլሼ м драጂε нуваσижաς шխዘጶгекու ክеσըጲ δоշէдипо оሡа ኂ нኂ яዤонущу λибедруሦу слιփυпαп срεнωлаз хиዴаդεфуц твеքаኇ ռ ρишуκፔц աс тቇδጉկուз з ሺиվеβеዳոպ ፉ сθцидагл υм у ухаρու зеврገδ. Νቸбоςዠ дуցеслαх αкጸдуζоλ куβ ቦа υхрадማ уβυլоሜа. Япωηюн жуኅупо брብвевацιግ луμուруλፀ умև νамэдቅцюψ ሒ ц о ուсужуλጹ. ቹже ծ оվυ ጹдችжαβዖհ ብснաкупևհ αչ щиναбрըч աнтиχопի. p5yxF. 1DAFTAR PUSTAKA Takari, Muhammad dan Heristina Dewi. 2008. “ Budaya Musik dan Tari Melayu Sumatera Utara”. Medan. USU Press. Takari, Muhammad dan Fadlin Muhammad Dja’far. 2014. “ Ronggeng Dan Serampang Dua Belas”. Medan. USU Press. Sinar, Tengku Luckman. 2012. “Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu”. Medan. Sinar Budaya Group. Budaya, Arga. 2014. “ Pengalaman Pembelajaran Musik Melayu di ISI Padang Panjang”. Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Silitonga, Sansri Nuari. 2011. “Nur’ainun sebagai Penyanyi Melayu Sumatera Utara Biografi dan Analisis Struktur Lagu-lagu Rentak Senandung, Mak Inang dan Lagu Dua yang Dinyanyikan-Nya”. Medan Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. 2 Purba, Maruli. 2013. “Teknik Permainan dan Struktur Musik Husapi Simalungun Pada Lagu Parenjak-enjak Ni Huda Sitajur Yang Disajikan Oleh Arisden Purba di Huta Manik Saribu Sait Buttu, Kecamatan Pamatang Sidamanik,Kabupaten Simalungun”. Medan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Yanti, Eva Gusmala. 2011. “ Lagu-lagu Zapin ciptaan Zul Alinur Kajian Terhadap Struktur Teks dan Melodi “. Medan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Silahudin, Shafa’atussara. Lagu Melayu Asli Stilistik Nyanyian Sebagai Wahana Seni Melayu. Skripsi Sarjana Pengajian Melayu Seni Persembahan Akademi Pengajian Melayu di Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Malaysia. Pusat Pembinaan Bahasa, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta, Penerbit Balai Pustaka 3DAFTAR WEBSITE 4DAFTAR INFORMAN DAFTAR INFORMAN 1. NAMA AZLINA ZAINAL TANGGAL LAHIR 30 DESEMBER 1959 ALAMAT JALAN UTAMA NO 65, KOTA MAKSUM 4, KECAMATAN MEDAN AREA PEKERJAAN SENIMAN 2. NAMA DATUK AHMAD FAUZI TANGGAL LAHIR 1 JUNI 1960 ALAMAT JALAN GAHARU NO 34 A , MEDAN TIMUR PEKERJAAN SENIMAN 3. NAMA Alm. Drs. H. MUHAMMAD SYAH SAID TANGGAL LAHIR 15 MARET 1953 ALAMAT JALAN UTAMA NO 65, KOTA MAKSUM 4, KECAMATAN MEDAN AREA PEKERJAAN PENSIUNAN PEGAWAI NEGRI SIPIL 4. NAMA AGUSTINA SAMOSIR , TANGGAL LAHIR 17 AGUSTUS 1971 5ALAMAT JALAN ABDUL HAMID NO 54 MEDAN PEKERJAAN DOSEN PRAKTIK VOKAL DAN GURU VOKAL 5. NAMA ZULKIFLI LUBIS ALAMAT JALAN FLAMBOYAN RAYA NO 52, MEDAN PEKERJAAN SENIMAN 6. NAMA ESTER SIMBOLON, ALAMAT JALAN PADANG NO 103, MEDAN PEKERJAAN GURU VOKAL DAN SENIMAN 67BAB III KEBUDAYAAN MUSIK MELAYU SUMATERA UTARA Sejarah perkembangan kebudayaan Musik Melayu Sumatera Pada budaya Melayu lagu dan tari merupakan bagian dari seni pertunjukan. Istilah seni pertunjukan sering dipadankan dengan istilah seni persembahan. Istilah seni pertunjukan biasanya dipakai dikawasan budaya Melayu di Indonesia sedangkan istilah seni persembahan biasanya dipakai dikawasan Semenanjung Malaysia, Singapura dan Thailand. Seni pertunjukan atau seni persembahan memiliki makna penampilan seniman seni pertunjukan atau persembahan di suatu tempat tertentu serta melakukan komunikasi dengan penonton atau penikmatnya , dengan berdasarkan kepada nilai-nilai budaya yang dianut dan diresapi oleh masyarakat Melayu Takari dan Dewi,200895. Lagu dan tari pada budaya Melayu di Sumatera Utara mengalami perubahan. Perubahan tersebut dimulai sejak era pra-Islam yang disebut juga dengan era animisme dan dinamisme, kemudian mengalami berlanjut hingga ke masa kebudayaan Hindu, Budha dan Islam. Dari semua pengaruh luar , sejak abad ke 13 hingga kini, Islam menjadi dasar dan pusat peradaban Melayu. Dalam bidang seni budaya, banyak melahirkan genre-genre kesenian baru seiring dengan perkembangannya yang masif adaktif didunia melayu, Islam yang datang ini tidak mematikan dan memupus hadist kebudayaan era-era sebelumnya. Aktifitas-aktifitas upacara atau yang dikategorikan sebagai adat istiadat dalam 8sistem adat melayu memasukkan unsur-unsur Islam dan Melayu dalam aktifitas upacara, seperti melenggang perut, mandi safar, melepas lancang, upacara tujuh bulan, upacara turun tanah, aktifitas upacara khitan, pernikahan dengan berbagai tahapannya, dll. Dengan demikian, Islam mendapatkan tempat yang paling asas dan memdalam dalam semua sistem budaya masyarakat Melayu Takari dan Dewi, 200897. Sejak abad ke 13, Islam menjadi dasar dan pusat peradaban Melayu, dimana dalam sistem kosmologis Melayu yang pada masa Hindu, dikonsepkan dengan Dewata Mulia Raja dan Sang Hyang, maka setelah masuknya Islam di polarisasikan kedalam konsep Al-Hallik yang Allah dan makhluk yang terdiri dari manusia dan alam semesta termasuk alam gaib, jin, setan, bintang, bulan, planet, dan lainya muncullah konsep kekuasaan Tuhan Rabb yamg teragung dengan segala kemahakuasaanNya. Pada abad ke-16 sejak dekade ke2, Eropa melalui Portugis dan kemudian disusul Belanda dan Inggris datang melakukan kolonialisasi ke kawasan Nusantara ini. Namun demikian, pertemuan kebudayaan Eropa dengan Melayu melahirkan bentuk kebudayaan akulturatif seperti keroncong, Dondangsayang Ronggeng atau Joget, musik kombo, band Kerajaan dan sejenisnya yang mengindikasikan adanya percampuran budaya. Bagaimanapun, masyarakat rumpun Melayu di Nusantara ini, banyak juga belajar dari penjajahnya dan dapat membukakan pemikiran scientific bahi perkembangan kebudayaan kawasan ini. Selanjutnya, penulis akan mengkaji secara lebih rinci keberadaan seni budaya Melayu dari masa ke masa. 9 Masa Animisme Masa animisme datang membawa pengaruh kedalam seni pertunjukkan Hindu, Islam, dan Barat yang sebenarnya etnik Melayu telah memiliki konsep tersendiri tentang tangga nada atau ritme, yang berdasarkan penelitian penulis. Etnik Melayu memiliki konsep musik baik yang diteruskan yang disebut bunyi-bunyian apa yang diambil dari barat Takari dan Dewi, 200898. Unsur religi animisme yang terkandung dalam kebudayaan musikal etnik Melayu antar lain dapat dipantau dari penggunaannya pada masyarakat seperti musik dalam wayang kulit dimainkan seusai menuai padi yang digunakan sebagai rasa terimakasih etnik melayu kepada kuasa gaib yang telah menguasai hasil padi yang melimpah ruah. Alat-alat musik ypada teater ini sebelum dipergunakan terlebih dahulu diberi jampi atau mantra yang berciri-ciri animisme. Begitu juga repertoar lagu, seperti lagu bertabuh yang bertujuan menyatakan rasa perdamaian seperti lagu gaib, seperti hantu, jembalang tanah, jembalang laut, jin, puaka, mambang, dll Nasuruddin dalam Takari, 2008100. Pada era animisme masyarakat Melayu umumnya menumpukkan perhatian kepada keperluan hidup sehari-hari. Mereka meyakini bahwa dialam ini semua benda dikuasai oleh kekuatan gaib. Kemudian mereka melakukan berbagai ritus kepada kekuatan gaib tersebut. Selanjutnya, mereka melakukan enkulturasi budayanya dengan menggunakan mitos dan legenda. Melalui ritual ini, mereka juga telah beraktifitas tari dan teatrikal. Unsur religi animisme, yang terkandung dalam kebudayaan Melayu, dapat dipantau dalam penggunaanya didalam masyarakat seperti dalam pesta panen padi, yang digunakan sebagai rasa terimakasih kepada kuasa gaib yang telah mengkaruniai 10hasil yang melimpah ruah. Upacara lainnya menggunakan unsur musikal dalam aktifitasnya yang berciri khas religi animisme adalah upacara mengambil manisan lebah, musik dan tari menghadap rebabalat musik lute gesek berleher panjang dengan dua senar/trouhg string long neck lute yang dipergunakan pada teater makyong dimana berfungsi untuk menghormati rebab yang dianggap mengandung kuasa gaib agar pertunjukan teater tersebut direstui oleh kuasa ini. Hal-hal seperti itu terlihat juga pada lagu senandung pada keperluan seperti memanggil angin, meredakan badai dan lainnya. Dibeberapa kawasan Melayu, terdapat aktifitas musikal, tari dan teater yang dipergunakan untuk upacara jamu laut dan melepas lancang sebagai ucapan terimakasih kepada penguasa laut. Masa Hindu Pertama kali masuknya agama Hindu ke Asia Tenggara diperkirakan sejak akhir abad ke 2 Masehi yang dibawa oleh orang India dan Asia Tenggara. Yang paling utama membawa agama Hindu ialah masyarakat Funan, yang terdapat di sungai Mekong sekarang di Kamboja mengadakan perdagangan secara maritim dengan kerajaan di Sumatera pada abad ke 3 Masehi. Selanjutnya pada abad ke 5 dan ke 6 terdapat tulisan tentang kerajaan Sumatera dan Jawa yang dijumpai di China Hall dalam Takari, 2008102. India dengan agama Hindu masuk ke dalam kehidupan etnik Melayu pada abad pertama dan kedua Masehi, yang dibawa oleh para pedagang. Selanjutnya pada abad ke 18 ketika Penang menjadi basis koloni Inggris di Semenanjung Malaya, daerah ini tunduk ke madras di India Selatan. Sehingga banyak pegawai dan serdadu Sepahi India yang bekerja pada 112008102. Masuknya unsur Hindu ini juga terdapat pada struktur singgasana kerajaan Melayu, seperti yang dideskripsikan Sheppard sebagai berikut " The Prince sat cross legged but errect on a low-railed flatform sheltered from the head of the morning sun by three-tiered roof. The flatform rested on broad silken back of a winged of a winged creature, frerredto by Malay public, with cause falimliarty as the bird but graced by court offiacials with traditional title Pertala Indera Maha Sakti- the winged of stead of Sahiva, the King of God Sheppard, 19871 Dilihat dari strukturnya, musik etnik Melayu banyak juga dipengaruhi oleh musik Hindu. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan raga dimensi ruang musik India. Dalam musik Melayu dikenal improvisasi atau variasi melodis yang dikenal dengan cengkok, gerenek, patah lagu. Di India sering disebut kampita. Kedua improvisasi ini terkadang memperlihatkan kesamaan konsep, seperti memakai luncuran-luncuran nada berinterval kecil tidak sampai 50 cent. Selain itu, pengaruh musik India pada musik Melayu dapat dilihat pada musik untik memgiringi teater Mendu, seperti materi cerita-cerita dan lagu yang dipergunakan pada kebudayaan Melayu adalah harmonium, tabla dan gendang keling, baya kesi dan lain-lain. Salah satu comtoh genre musik dari budaya Hindu yang di serap etnik Melayu adalah musik chalti, yaitu ensambel yang menggunakan harmonium, biola, dan tabla. Rentak chalti selalu dibawakan olehorkesorkes Melayu sejak dasawarsa lima puluhan diperoleh oleh seniman serba bisa Tan Sri dengan filmnya Juwita 1952 dan di Jakarta lenyanyi Said Effendi dalam filmnya Serodja 1955. Selanjutnya pada dasarwarsa enam dan tujuh puluhan abad ke 20, musik ini dikembangkan oleh A. Chalik, 12Husin Bawafie, Hasnah Tahar, dan Elya Alwi Khadam, dan kemudian diikuti oleh Rhoma Irama dan Elvi Sukaesih dan yang lainnya membawakan lagu Melayu rentak dangdut, yang berakar dari musik chalty. Masa Buddha Unsur yang lainnya adalah dari budaya Buddha. Seperti disebutkam sebelumnya, kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara telah mengadakan kontak dengan masyarakat Buddha sekitar akhir abad kedua masehi Hall dan Sheppard dalam Takari, 2008105. Perdagangan melalui laut terjadi pada abad ketiga masehi. Kemudian padz abad kelima dan keenam deskripsi tentang kerajaan di Sumarera dan Jawa telah di jumpai tulisan-tulisan China. Adanya hubungan antara orang Buddha dan Mwlayu dpaat dilihat dari tulisan orang China yang beragaman Buddha I-Tsing yamg berjunjung dan menulis tentang Sumatera tahun 671,685, dan 689 Masehi. Dalam tulisannya, beliau mengemukakan tentang suatu negerj yang disebut dengan Mo-Lo-Yeu. Ia tinggal dinegeri selama 2 bulan dalam perjalanannya dari India ke Kerajaan Sriwijaya yaitu kerajaan nasional pertama letaknya di Sumatera Selatan. Kata Mo-Lo-Yeu dalam tulisan ini dapat diidentifokasi sebagai Melayu, yaitu suatu kerajaan yanv berada si Jambi di tepian sungai Batang hari Hall dalam Takari, 2008106. Berbagai unsur Buddha wujud pula dalam seni persembahan Melayu. Misalnya teater menhora yang diperkirakan berasal dari Thailand pada berbagai tarinya mengekspresikan gerakan Buddha. Dalam musik unsur Buddha ini dapat dilihat dari penggunaan alat musik ching simbal kecil dari Thailand. Begitu juga 13tangga nada anhemitonik pentatonik lima nada tanpa jarak setengah laras atau lagu- lagu Melayu yang bertangga nada pentatonik kreatif seperti pada lagu Senanding China, Inang China, Mas merah, Tudung Periuk, dan Lainnya- namun dengan mengalami penyesuaian dengan cita rasa musik Melayu. Masa Islam Dari semua pengaruh yang bertapak kuat dalam budaya Melayu adalah peradaban Islam. Islam sendiri merupakan ajaran dalam bentuk Ilahi. Dengan keadaan demikian, ia bukan budaya tetapi wahyu. Para pedagang Arab telah aktif mengadakan hubungan perdagangan dengan orang-orang di Kepulauan Nusantara sejak belum lahir dan turunnya agama Islam dan juga mungkin para nelayan Melayu telah mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang Arab sebelum datangnya agama Islam. Setelah lahirnya agama Islam di Timur Tengah, agama ini menyebar secara luas di dunia, termasuk ke Gujarat dan daerah Barat Laut India. Islam masuk ke Asia Tenggara diperkirakan dibawa oleh orang-orang Arab atau orang-orang dari India pada abad ke 13. Pada abad tersebut telah muncul kerajaan Islam yang bernama Perlak di Sumatera Utara dan kerajaan Aru di pesisir timur Sumatera Utara pada abad kelima belas Hill dalam Takari dan Dewi 2008107. Pada abad ke-15 dan ke-16 di Pesisir Timur Sumatera Utara terdapat tiga kesultanan Islam yang besar , yaitu Langkat, Deli dan Serdang. Sejak masuknya Islam ke Indonesia terjadi penyesuaian budaya era animisme dengan era Islam. Pada masa sekarang , mantera-mantera yang berciri khas animisme yang dapat kita lihat melalui teks telah diubah dengan teks yang berciri 14kebudayaan islam seperti kata Bismillahirrahmanirrahiim dan diganti dengan sebutan Allah, abi Muhammad, Nabi Khaidir, Nabi Sulaiman dan lainnya sesuai dengan ajaran –ajaran dalam agama Islam. Unsur-unsur kesenian Islam yang terdapat di dalam kebudayaan Melayu Sumatera Utara , antara lain adalah zikir, bazanji, marhaban, rodat, ratih, hadrah, nasyid, irama padang pasir dan lainnya. Dalam kebudayaan musik dapat kita lihat juga dipergunakannya alat-alat musik khas budaya Islam , seperti rebab, biola melalui budaya barat, gendang nobat, nafiri, serunai, gambus,’ud, dan lainnya. Demikian juga dengan konsep musik Islam yang juga diserap oleh etnik Melayu yaitu konsep adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah. Demikian juga penyerapan unsure musik Islam dalam bentuk gaya-gaya ritmik yang tak terikat ke dalam metrum , terutama dalam melodi-melodi pembuka musik Islam seperti pada zapin dan nasyid yang dikenal dengan sebutan avaz dalam musik Islam. Setiap negri Islam mempunyai sejumlah pola ritme dalam teori dan praktik yang secara umum ditulis dan dihubungkan dengan gendang tamburin , dengan menggunakan mnemonic atau onomatopeik dalam proses belajarnya. Masa Pengaruh Eropa Budaya Barat masuk ke dalam kehidupan etnik Melayu sejak Portugis menaklukkan Malaka pada tahun 1511. Setelah masuknya portugis maka masyarakat Melayu mengadopsi unsure kebudayaan Barat seperti alat-alat musik antara lain akordion, saksofon, drum trap set, gitar akustik, ukulele, juga alat 15musik elektronik. Takari dan Dewi 2008112. Takari dan dewi dalam bukunya Budaya Musik dan Tari Melayu Sumatera Utara mengatakan bahwa “Dari hasil penelitian yang dilakukan , dapat dilihat beberapa maqam yang mereka serap sebagai dasar pengembangan melodi musik-musik Islam, seperti rast, bayati, husaini, hijaz, sikahira, ushaq, sama’ani, nilwan, nahawan dan lain-lain. Maqam-maqam inilah yang menjadi dasar pengembangan melodi musik-musik Islam, seperti nasyid, hadrah, marhaban, barzanji, qasidah dan sejenisnya. Teks lagu-lagunya umumnya berdasar kepada kitab Al-Barzanji dan karya-karya seniman Melayu di kawasan ini. Dalam setiap festival pesta budaya Melayu berbagai seni musik Islam ini selalu dipertunjukkan” Gambaran Umum Musik Melayu Sumatera Utara Musik merupakan salah satu media ungkap kesenian yang dibangun dari 2 buah dimensi yaitu dimensi ruang tangga nada, wilayah nada, nada dasar, interval, frekuensi nada, sebaran nada-nada, kontur, formula melodi, dan lain-lain dan dimensi waktu metrum atau birama, nilai not atau panjang pendeknya durasi not, kecepatan dan lain-lain. Alat Musik Alat-alat musik Melayu , berdasarkan sistem klasifikasi alat musik oleh Curt Sachs dan Eric M. Von Hornbostel 1914 dikelompokkan ke dalam 4 klasifikasi, yaitu idiofon, membranofon, kordofon dan aerofon. Dalam kebudayaan musik Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara , alat-alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi idiofon antara lain tetawak, gong, calempong, ceracap kesi dan gambang. Alat-alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi 16membranofon adalah gendang ronggeng, gendang rebana hadrah, taar, kompang, gendang silat gendang dua muka, gedombak, table, dan baya. Alat-alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi kordofon antara lain ud, gambus, biola dan rebab. Alat-alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi aerofon antara lain akordion, bangsi, seruling, nafiri dan puput batang padi. Takari dan Dewi,2008114-115. Alat-alat musik yang dipergunakan dalam kebudayaan Melayu berciri khas dari alur utama kebudayaannya dan juga menyerap musik dari alur kebudayaan diluar budayanya. Keberadaan alat musik tersebut mengalami proses kesejarahan. Misalnya alat musik yang masuk ke dalam kebudayaan Melayu dari era Pra Islam diantaranya adalah gong, tetawak dan gendang ronggeng. Kemudian setelah masuknya kebudayaan Islam, maka diseraplah alat-alat musik dari kebudayaan Islam antara lain ud dan gedombak darabuka. Demikian juga setelah Kebudayaan Barat masuk ke Nusantara maka diseraplah alat-alat musik dari budaya Barat seperti akordion, biola, saksofon, clarinet, trumpet, drum trap set, gitar akustik dan alat-alat musik elektrik. Walaupun budaya Melayu banyak mendapat pengaruh unsur budaya Luar namun budaya Melayu masih mempertahankan struktur musik yang khas garapan Melayu dan musik yang masuk dari luar tersebut sudah dianggap menjadi bagian dari musik tradisi Melayu Takari dan Dewi, 2008115. Pada masa kini ensemble musik ronggeng yang merupakan ensemble khas budaya musik Melayu sering digantikan dengan format band orkes dan kombo Melayu dengan menggunakan alat-alat musik yang berasal dari Barat. Jika dahulu mulanya disajikan musik dan 17permainan keyboard yang dapat menghasilkan berbagai jenis suara alat musik, dapat diprogramkan berbagai lagu dan hanya membutuhkan seorang pemusik. Rentak Rentak merupakan salah satu aspek komunikasi bukan lisan dalam seni pertunjukan Melayu yang merupakan jalinan not dengan durasi sedemikian rupa membentuk pola ritme Takari dan Dewi, 2008138. Rentak dapat juga memiliki pengertian pola ritme gendang Melayu Takari dan Dja’far, 2014164. Rentak -rentak yang terdapat pada budaya seni pertunjukan Melayu antara lain asli senandung, inang, lagu dua joged, zapin, ghazal, hadrah dan lain-lain. Rentak berkaitan erat dengan ekspresi emosi, misalnya rasa gembira diekspresikan oleh rentak joged atau lagu dua, rasa sedih diekspresikan oleh rentak asli atau senandung. Namun dalam tulisan ini, penulis membatasi hanya membahas 4 jenis rentak Melayu yakni rentak aslisenandung, mainang, lagu dua joged dan zapin. Rentak Senandung Rentak senandung merupakan pola ritme pukulan gendang yang memiliki ciri terdiri dari kombinasi tiga buah motif ritme, bertempo lambat lebih kurang 60 ketukan setiap menit dan bermeter delapan. Nilai durasi not ketukan yang terdapat di dalam pola ritme rentak senandung adalah not seperempat, not seperdelapan, not tiga perenambelas dan not seperenambelas. Not-not tersebut digabungkan sehingga membentuk kelompok motif ritme yang disebut motif A,B dan B1. Motif A adalah gabungan tiga buah not seperempat dan satu buah not 18dua buah not seperdelapan , satu buah not tiga perenam belas dan satu buah not seperenam belas dan motif ini diawali pada ketukan atas anacrusik yang terdapat di dalam ketukan pada hitungan keempat. Motif B1 dibedakan dengan motif B berdasarkan perbedaan nilai not pada akhir not yaitu not seperempat di tempat mana jatuhnya pukulan gong yang mengakhiri siklus pola ritme rentak senandung ini. Takari dan Dja’far. 2014166. Siklus pola ritme gendang tersebut disertai dengan onomatopeik bunyi gendang yang terdiri dari empat onomatopeik yaitu tak, ding, dang, tung, yang diletakan tepat pada setiap motif ritme. Ritme A diisi dengan onomatopeik tak-tak-tak-tak, ritme B diisi dengan onomatopeik tung-dang-dang-tung sedangkan ritme B1 merupakan pengulangan dari motif B hanya saja bunyi tung yang terakhir lebih panjang dari pada bunyi tung yang terdapat pada motif B. Rentak Mak Inang Pola ritme rentak mak inang terdiri dari empat buah not bernilai seperempat yang terdiri dari empat onomatopeik gendang Melayu yaitu tung, tak, ding, dang. Tempo pada rentak mak inang yaitu antara delapan puluh sampai dengan seratus enam puluh ketukan setiap menit. Jenis meter pada rentak mak inang adalah meter empat. Motif dasar dari rentak mak inang adalah empat buah not seperempat yang digantungi onomatopeik tung, tak, ding, dang. Keadaan ini berlaku terus berulang-ulang sepanjang lagu. Terdapat aksentuasi pada hitungan satu dan hitungan ke empat. Terdapat variasi yang selalu muncul pada rentak mak inang yaitu singkopasi-singkopasi yang terjadi pada ketukan dalam hitungan tiga dan empat, 19yaitu diletakkan pada ketukan atasnya dengan menggunakan onomatopeik dang yang diberi aksen kuat forte. Sementara ketukan pada hitungan dua, onomatopeik diganti dari ding menjadi dang. Rentak Joged atau Lagu Dua Tempo yang umumnya dipakai dalam lagu rentak joged atau lagu dua adalah berkisar antara seratus dua puluh permenit. Terkadang seorang pemain gendang apabila mengiringi sebuah lagu dengan pola irama lagu dua, temponya cenderung bertambah cepat. Hal tersebut merupakan ekspresi dari pemain gendang yang tidak dapat mengontrol kecepatan temponya akibat luapan emosi yang muncul akibat pola ritme saat memainkan gendang. Pola ritme ini biasanya dipakai untuk mengiringi tari dan tari yang biasanya diiringi oleh rentak ini sangat lincah dan riang. Jika diperhatikan secara seksama,ternyata jenis rentak ini cukup rumit meskipun terdengar sederhana. Hal tersebut diungkapkan oleh Takari dan Dja’far dalam bukunya Ronggeng dan Serampang dua belas mengatakan bahwa “Bila pola ritme ini didengar tanpa memperhatikan kegiatan ritmis yang terjadi di dalamnya seolah-olah pola ritme ini sangat sederhana. Akan tetapi bila diperhatikan lebih cermat ternyata ritme ini sangat rumit ini sangat rumit, terutama bila membicarakan jenis meternya. Hal ini sering menghasilkan 20 Rentak Zapin Rentak Zapin merupakan salah satu pola ritme gendang Melayu yang berbirama 4. Tempo lagu pada rentak ini yaitu sedang moderato, cepat allegro dan agak cepat allegroto Sinar,201293. Hal penting yang perlu diperhatikan rentak atau pola ritme gendang Melayu ialah dimana saat masuknya permainan gendang pada awal lagu. Tidak ada ketetapan khusus yang menentukan kapan harus masuk gendang pada awal permainan lagu. Namun biasanya dalam rentak senandung, mak inang dan lagu dua gendang biasanya masuk belakangan setelah instrument pembawa melodi biola, akordion dan instrument pembawa melodi lainnya terlebih dahulu memainkan melodi untuk memulai lagu yang akan dibwakan. Namun pada rentak patam-patam berlaku ketentuan yang sebaliknya yaitu selalu dimulai dengan gendang lalu disusul oleh alat musik pembawa melodi. Pada pola ritme rentak senandung, gendang dapat masuk pada ketukan ke empat pada motif B, ketukan keenam atau kedelapan. Pada pola ritme rentak mak inang dan lagu dua gendang tetap dimulai pada ketukan pertama. Lirik Lagu Bahasa mempunyai hubungan yang erat dengan nyanyian yang dihasilkan oleh sebuah budaya. Bahasa yang dipergunakan pada lagu-lagu Melayu Sumatera Utara yaitu bahasa Melayu Indonesia dan etnik-etnik lain. Pada sistem fonologi bahasa Melayu, biasanya aksentuasi terletak bagian akhir suku kata atau satu suku kata menjelang suku kata akhir. Misalnya kata malam,dendang, kuasa, meninggi, aksennya terdapat pada suku kata lam,dang, sa dan gi. Pada bahasa-bahasa etnik 21lain yang juga digunakan, aksentuasi juga jatuh pada suku kata terakhir. Misalnya kata turang, doli, lilin, kandani, gunungnya, indak, godang, aksentuasi jatuh pada suku kata rang, li, lin, da, nya, ndak, dan dang. Penggunaan pantun banyak didapati pada lagu-lagu Melayu. Lagu-lagu yang digarap berdasarkan pantun, teksnya selalu berubah terus menerus. Hal ini merupakan ciri khas dan karakteristik khas musik Melayu. Maka dapat kita jumpai untuk lagu yang judulnya sama , oleh penyanyi yang sama jika diulang akan dinyanyikan dengan teks yang berbeda. Lagu-lagu Melayu lebih mengutamakan garapan teks daripada garapan melodi atau instrumentasi. Garapan teks pada lagu Melayu dapat terus menerus berubah- ubah sedangkan melodinya tetap sama. Oleh sebab itu lagu Melayu dapat dimasukkan ke dalam kategori musik logogenik . Menurut Harun Mat Piah, pantun ialah sejenis puisi pada umumnya, yang terdiri dari empat baris dalam satu rangkap, empat perkataan sebaris, mempunyai rima akhir a-b-a-b. Setiap rangkap terbagi ke dalam dua unit yaitu pembayang sampiran dan maksud isi. Setiap rangkap mewakili satu ide. Ciri-ciri pantun Melayu dapat dibicarakan dari dua aspek penting, yaitu eksternal dan internal. Aspek eksternal adalah dari segi struktur dan seluruh ciri-ciri visual yang dapat dilihat dan didengar yaitu 1 Terdiri dari rangkap-rangkap yang berasingan. Setiap rangkap terdiri dari baris-baris yang sejajar dan berpasangan, 2,4,6,8,10 dan seterusnya, tetapi yang paling umum adalah empat baris kuatrin. 2 Setiap baris mengandung empat kata dasar. Oleh karena kata dalam bahasa Melayu umumnya dwisuku kata, bila termasuk imbuhan, penanda dan kata-kata 228-10. Berarti unit yang paling penting ialah kata, sedangkan suku kata adalah aspek sampingan. 3 Adanya klimaks, yaitu perpanjangan atau kelebihan jumlah unit suku kata. 4 Setiap stanza terbagi kepada dua unit yaitu pembayang sampiran dan maksudisi. 5 Adanya skema rima yang tetap, yaitu rima akhir a-b-a-b dengan sedikit variasi a-a-a-a. 6 Setiap stanza pantun , apakah itu dua, emapat, enam dan seterusnya mengandung satu pikiran yang bulat dan lengkap. Sebuah stanza dipandang sebagai satu kesatuan. Aspek-aspek internal adalah unsure-unsur yang hanya dapat dirasakan secara subjektif berdasar pengalaman dan pemahaman pendengar, termasuk 1 Penggunaan lambing-lambang yang tertentu berdasarkan tanggapan dan pandangan dunia world view masyarakat. 2 Adanya hubungan makna antara pasangan pembayang dengan pasangan maksud, baik itu hubungan konkrit atau abstrak atau melalui lambing-lambang Harun Mat piah dalam Takari dan Dewi, 2008 139-140. 2340 BAB IV ANALISIS DAN TRANSKRIPSI Pada bab IV ini penulis akan menuliskan tentang teknik menyanyikan lagu Melayu yang dilagukan oleh informan kunci penulis yakni Ibu Azlina Zainal. Seperti yang sudah penulis tuliskan dalam bab I bahwa lagu Melayu yang akan menjadi sampel dalam bab ini adalah 4 lagu Melayu Deli dengan jenis rentak yang berbeda-beda. Ke empat lagu tersebut antara lain lagu Sri Mersing dengan rentak senandung, lagu Pulau Kampai dengan rentak Mainang, lagu Tanjung Katung dengan rentak Joged dan lagu Zapin kasih dan budi dengan rentak Zapin. Dalam bab ini penulis akan menganalisis keempat lagu Melayu tersebut berdasarkan teori William P. Malm 197715 yang di kenal dengan teori weighted scale serta melampirkan transkripsi ke empat lagu tersebut dalam bentuk notasi balok. Teknik menyanyikan lagu Melayu Deli yang dilagukan oleh Ibu Azlina Zainal Teknik menyanyikan lagu yang penulis maksud dalam tulisan ini berbeda dengan teknik menyanyikan lagu atau teknik bernyanyi yang biasanya dipelajari dalam lembaga kursus olah vokal. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan apa saja tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin mempelajari bagaimana caranya agar dapat menyanyikan lagu Melayu. Setiap tingkat keterampilan dalam menyanyikan lagu Melayu selalu dihubungkan dengan unsur-unsur musikal seperti melodi, ritem, tempo dan dinamik. Tahap demi tahap yang harus dilakukan untuk dapat menyanyikan lagu Melayu dimulai 24dengan mempelajari melodi lagu, mempelajari lirik lagu, mempelajari rentak lagu dan mempelajari cengkok lagu Melayu. Teknik mempelajari melodi lagu Untuk dapat menyanyikan sebuah lagu Melayu , hal pertama yang dapat dilakukan adalah mempelajari bagaimana melodi lagu Melayu tersebut dengan terlebih dahulu mendengarkan lagu yang akan dinyanyikan. Tentu akan sulit untuk dapat menyanyikan lagu yang belum pernah didengar sebelumnya. Dalam hal ini mendengar merupakan suatu tahap yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin mempelajari lagu Melayu. Lagu – lagu Melayu yang akan dinyanyikan bisa didengar melalui berbagai jenis media penyimpanan lagu seperti kaset, CD dan DVD. Lagu Melayu juga dapat didengar dalam format lagu mp3 atau pada media jejaring sosial seperti Youtube dan Soundcloud. Namun terkadang dapat dijumpai adanya lagu yang belum pernah direkam dan dipublikasikan ke dalam bentuk media, format lagu ataupun jejaring sosial seperti yang telah penulis paparkan. Atau lagu tersebut direkam dan di publikasikan ke dalam bentuk piringan hitam , disket dan bentuk-bentuk media lain yang sudah sangat sulit dijumpai saat ini karena tidak digunakan lagi oleh masyarakat pada umumnya. Jika hal ini terjadi maka kita dapat meminta seorang penyanyi lagu Melayu yang mengetahui dan menguasai lagu tersebut dengan baik untuk menyanyikannya secara langsung sehingga kita dapat mendengarkan lagu Melayu yang ingin dipelajari. Jika penyanyi lagu Melayu bersedia untuk direkam suaranya saat menyanyikan lagu yang kita minta untuk ia nyanyikan , kita dapat melakukan 25perekaman dalam bentuk audio atau video sehingga kita memiliki rekaman lagu tersebut. Namun, kemampuan seseorang dalam mengingat tentu berbeda-beda. Dalam hal ini, untuk dapat menguasai melodi lagu Melayu harus mendengarnya secara berulang-ulang hingga benar-benar mengingat seluruh melodi lagu Melayu. Teknik mempelajari lirik lagu Melayu Lirik lagu melayu berisi pantun 4 baris yang terdiri dari sampiran dan isi. Menurut wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa informan , lirik lagu Melayu sebagian besar dapat diubah disesuaikan dengan konteksnya. Bagian isi dari pantun merupakan nasihat atau curahan hati dari seseorang yang membuat pantun tersebut. Berikut contoh pantun pada lagu Sri Mersing, Pulau Kampai, Tanjung Katung dan Zapin Kasih dan Budi Sri Mersing Pantun asal Sri Mersing lagu Melayu Dinyanyikan anak tanah seberang Bila kukenang masa yang lalu Air mataku jatuh berlinang Digarap menjadi Langitlah cerah awan membiru Angin berhembus menyayukan kalbu Kalaulah nak tahu untung nasibku 26Bagai kaca terhempas ke batu Pulau Kampai Pantun asal Kalau tuan ke Pulau Kampai Belikan saya sibuah duku Niat di hati belumlah sampai Siang dan malam menanggung rindu Digarap menjadi Lama sudah tidak keladang Tinggilah rumput dari lalang Apa saja bias dibilang Karena lidah tidak bertulang Tanjung Katung Pantun asal Tanjung Katung airnya biru, Tempat hendak mencuci muka, Lagi sekampung hatiku rindu, Konon pula jauh di mata. Digarap menjadi Antara bilah dengan panai Disitu tampak pulau seberang Antara ulah dengan perangai 27Disitu main fitnah orang Zapin kasih dan budi Pantun asal Kalau menebang si pohon jati Pandan di Jawa saya rebahkan Kalau tak jumpa si jantung hati Alamat badan jadi merana Digarap menjadi Tengah hari pergi ke laut Mendapat ikan jantan betina Tidur malam terkejut-kejut Angin berhembus kusangka dia Menurut Harun Mat Piah dalam Takari , lagu-lagu Melayu yang ada di Sumatera memiliki ciri-ciri pantun yang dapat disisipi oleh kata-kata seperti ala sayang, sayang, hai, ala hai, abang, bang, tuan, pak ucok, bang ucok, abah, akak, abah. Berikut contoh pantun pada lagu Sri Mersing, Pulau Kampai, Tanjung Katung dan Zapin kasih dan budi Sri Mersing Pantun asal Sri Mersing lagu Melayu 28Bila kukenang masa yang lalu Air mataku jatuh berlinang Digarap menjadi Sri lah Mersing aduhai sayang lagu lah Melayu Dinyanyikan anak tanah lah seberang ai Sri lah Mersing lagu lah Melayu Dinyanyikan anak tanah lah seberang Bila lah kukenang bang oi masa yang lalu aduhai sayang air mataku air mataku jatuh lah berlinang Pulau Kampai Pantun asal Kalau tuan ke pulau kampai Belikan saya sibuah duku Niat di hati belum sampai Siang dan malam menanggung rindu Digarap menjadi Kalau lah tuan ke pulau kampai Sayang Kalau lah tuan ke pulau kampai Belikan saya sibuah duku Belikan saya sibuah duku Niat di hati belum lah sampai sayang Niat di hati belum lah sampai 29siang dan malam menanggung rindu ai siang dan malam menanggung lah rindu Tanjung Katung Pantun asal Tanjung Katung airnya biru, Tempat hendak mencuci muka, Lagi sekampung hatiku rindu, Konon pula jauh di mata. Digarap menjadi Tanjung katung airnya biru Tempat lah hendak mencuci muka Tanjung katung airnya biru Tempat hendak mencuci muka Lagi sekampung hatiku rindu Kononlah pula jauh di mata Lagi sekampung hatiku rindu sayang Konon pula jauh dimata Zapin Kasih dan Budi Pantun asal Kalau menebang si pohon jati Pandan di Jawa saya rebahkan Kalau tak jumpa si jantung hati 30Alamat badan jadi merana Digarap menjadi Kalau menebang kalau menebang si pohon jati Pandan di Jawa Pandan di jawa aduhai sayang saya rebahkan Kalau tak jumpa kalau tak jumpa si jantung hati Alamat badan jadi merana Alamat badan jadi merana Teknik mempelajari rentak lagu Melayu Ada 4 jenis rentak yang akan dibahas pada skripsi ini antara lain rentak senandung, rentak mainang, rentak joged dan dan rentak zapin. Untuk dapat menyanyikan lagu Melayu, penting untuk mengetahui rentak dari lagu yang akan dinyanyikan. Keempat rentak tersebut sebaiknya dipahami oleh penyanyi untuk mempermudah penyanyi dalam menentukan kapan lagu mulai dinyanyikan. Rentak juga membantu penyanyi untuk mengetahui cepat lambatnya sebuah lagu tempo dan karakteristik masing-masing ritem sehingga penyanyi bukan hanya mampu menyanyikan lagu saja tetapi juga dapat mengikuti pola pukulan gendang dan melodi dari permainan alat-alat musik pengiring menurut caranya sendiri , misalnya membayangkan dalam pikiran, mengikutinya dalam hati atau membuat tepukan kecil pada tangan atau kaki. Berikut rentak gendang Melayu yang dituliskan dengan symbol notasi 31Rentak senandung Rentak mainang Rentak joged Rentak zapin Teknik mempelajari cengkok dan grenek lagu Melayu Cengkok dan grenek merupakan suatu teknik pemberian nada hias, terkadang disebut juga dengan bunga melodi yang berfungsi untuk memperindah sebuah melodi lagu. Tanpa hiasan cengkok dan grenek maka melodi itu akan terasa kaku. 32Dalam mempelajari cengkok dan grenek lagu Melayu , penulis harus terlebih dahulu menguasai melodi dari lagu tersebut. Selanjutnya penulis mendengarkan cengkok dan grenek yang dinyanyikan oleh Ibu Azlina kemudian menirukan cengkok dan grenek yang dinyanyikan oleh kedua narasumber tersebut sebagai acuan penulis dalam mempelajari cengkok dan grenek lagu Melayu. Dalam lagu Melayu ketika ditemukan nada yang memiliki durasi panjang seperti durasi 1½, 2, 2½ dan 3 ketukan. Cengkok merupakan rangkaian melodi yang tersusun dalam bentuk kuartol 4 nada dalam satu ketukan, kuintol 5 nada dalam satu ketukan, sektol 6 nada dalam satu ketukan septimol 7 nada dalam satu ketukan dan ada juga yang berbentuk novemol 9 nada dalam satu ketukan. Dalam hal ini, cengkok dibuat seindah mungkin sesuai rasa musikal yang dimiliki rasa seseorang yang ingin menyanyikan lagu melayu. Bagi seorang penyanyi, biasanya melodi cengkok tersebut dinyanyikan untuk satu suku kata yang dibawakan dalam bentuk melismatis yaitu menyanyikan satu suku kata dengan banyak nada dalam satu nafas. Pemakaian cengkok memberikan karakter gaya menyanyikan lagu Melayu yang tepat, artinya bukan berarti permanen atau standart dan bisa berubah, akan tetapi tepat menurut citarasa dan estetika musik Melayu itu sendiri. Gerenek merupakan sebuah teknik membuat nada hias untuk memperindah melodi lagu. Teknik membuat grenek adalah dengan menggetarkan suara dengan nada rapat. Prinsip utama yang membedakan cengkok dan grenek adalah pada bentuk lompatan nadanya. Pada cengkok sebuah melodi dapat dimainkan 7 buah nada atau 8 buah nada dalam satu ketukan dengan langkah interval melodi yang 33bervariasi antara second, terts, kuart, kuint dan sebagainya. Akan tetapi , pada melodi grenek, interval nada yang dimainkan hanya berbentuk sekunda Mayor atau sekunda minor, artinya dua buah nada yang dimainkan secara berulang dengan nilai not 1/32 atau 1/64. Agar pengertian cengkok dan grenek yang sudah diuraikan diatas dapat dipahami dengan jelas dalam prakteknya penulis akan memberikan contoh sebagai berikut Melodi cengkok seperti yang terdapat pada contoh diatas bias saja diubah menjadi rangkaian nada septimol atau novemol dengan interval nada yang bermacam-macam tergantung rasa musikal yang dimiliki oleh seorang penyanyi Melayu. 34 Analisis Struktur Melodi lagu Melayu Sri Mersing, Pulau Kampai, Tanjung Katung dan Zapin Kasih dan Budi. Untuk menganalisa sebuah musik, diperlukan transkripsi untuk menggambarkan atau memvisualisasikan bunyi yang diteliti ke dalam tulisan yang menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk dipahami. Dalam menganalisis struktur melodi penulis menggunakan teori William P. Malm 197715 yang di kenal dengan teori weighted scale untuk menganalisis struktur melodi nyanyian, yang membahas scale tangga nada, nada dasar, range wilayah nada, frequency of notes jumlah nada-nada, prevalent interval interval yang dipakai, cadence patterns pola-pola kadensa, melodic formula formula melodi, dan contour kontur. Penulis juga melakukan pendekatan seperti yang ditawarkan Nettl 196389, yaitu 1 menganalisa dan mendeskripsikan apa yang kita dengar, dan 2 menuliskan apa yang kita dengar itu di atas kertas, dan kemudian mendeskripsikan apa yang kita lihat itu. Dalam hal ini penulis hanya akan menganalisa nyanyian, yaitu lagu Melayu sebagai nyanyian vocal,bagaimana nada-nadanya, interval yang di pakai, bagaimana irama nyanyian itu. Notasi dan lirik lagu Sri Mersing, Pulau Kampai, Tanjung Katung dan Zapin Kasih dan Budi 35363738Sri Mersing lagu Melayu Dinyanyikan anak tanah seberang Bila kukenang masa yang lalu Air mataku jatuhlah berlinang Sedari kecil dilahirkan ibu Ibuku memberi nasihat padaku Baiklah yang baik tingkah dan lakumu Handai dan taulan sayang padamu Langitlah cerah awan membiru Angin berhembus menyayukan kalbu Kalaulah nak tahu untung nasibku Bagai kaca terhempas ke batu 3940Kalau tuan ke Pulau Kampai Belikan saya sibuah duku Niat di hati belum sampai Siang dan malam menanggung rindu Pulau pinang laut keliling Tempat memancing ikan tenggiri Di angin lalu pesan kukirim Rindu kutanggung seorang diri Lama sudah tidak ke ladang Tinggilah rumput dari lalang Apa saja bisa dibilang Karena lidah tidak bertulang Anak dara duduk termenung Sambil menyusun sibunga rampai Maksud hati nak menunggu Apalah daya tangan tak sampai 414243Lirik lagu Tanjung Katung Tanjung katung airnya biru Tempat nak dara mencuci muka Lagi sekampung hatiku rindu Kononlah pula jauh dimata Tanjung katung airnya tenang Tempat nak dara mencuci kain Tompat jatuh lagi kukenang Kononlah pula tempat bermain Tanjung katung pantainya lebar Ambil pasir di pohon lawas Senyum tunduk hati berdebar Apakah itu isyarat cinta Burung elang tinggi terbangnya Hendak bersarang di kayu jati Walau belum berdebar lama Tapi sudah memikat hati Tanjung katung tempat tamasya Muda-mudi bersukaria 44Walau tuan jauh dimata Namun di hati tak dapat lupa 45Lirik lagu Zapin kasih dan budi Kalau menebang si pohon jati Pandan di Jawa saya rebahkan Kalau tak jumpa si jantung hati Alamat badan jadi merana Tengah hari pergi ke laut Mendapat ikan jantan betina Tidur malam terkejut-kejut Angin berhembus kusangka dia Terbang merpati dua sekawan Hinggaplah mari di pohon sena Kalau hati sudah tertawan Makan tak sedap tidur tak lena Analisis Struktur Melodi Lagu Sri Mersing, Pulau Kampai, Tanjung Katung dan Zapin Kasih dan Budi Tangga Nada scale Dalam pengertian yang sederhana, tangga nada dalam musik bisa diartikan sebagai satu set atau satu kumpulan not musik yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang baku sehingga memberikan nuansa atau karakter tertentu. 46Aturan baku tersebut berupa interval atau jarak antara satu not dengan not yang lain. Ada berbagai macam tangga nada di dalam musik, masing-masing memiliki aturan baku sebagai ciri yang membedakan antara tangga nada yang satu dengan tangga nada yang lain. Penulis menyusun semua nada-nada yang terdapat dalam nyanyian tersebut. Penulis mengurutkan tangga nada dari nada terendah hingga nada tertingi termasuk nada oktaf jika ada ke dalam garis paranada. Berikut adalah tangga nada dari masing-masing lagu a. Sri Mersing b. Pulau Kampai c. Tanjung Katung d. Zapin Kasih dan Budi Wilayah Nada Range 47tersebut ke dalam garis paranada, maka didapatlah range tersebut. Wilayah nadanya dari masing-masing lagu adalah sebagai berikut a. Sri Mersing A D’ b. Pulau Kampai G G’ c. Tanjung Katung A B’ d. Zapin Kasih dan Budi B B’ Nada Dasar Pitch Center Dalam menentukan nada dasar, penulis berpedoman kepada rekaman yang ada, penulis mendengarkan rekaman dari lagu tersebut dan mencocokkan dengan bantuan alat musik keyboard. Nada dasar pada masing- masing lagu adalah Sri 48Mersing bernada dasar A minor, Pulau Kampai bernada dasar A, Tanjung Katung A minor , Zapin Kasih dan Budi bernada dasar E minor. Formula Melodik Melodic Formula Bentuk juga dapat dibagi menjadi 5 menurut pendapat Malm Malm dalam Takari 1993 14-15, yaitu 1. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian yang mengalami pengulangan. 2. Ireratif, yaitu suatu bentuk nyanyian yang menggunakan formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. 3. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis. 4. Strofic, yaitu apabila bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun menggunakan teks yang baru. 5. Progressive, yaitu apabila bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Tabel Formula Melodi JUDUL LAGU FORMULA MELODI Sri Mersing Stropic dan progressive Pulau Kampai Repetitif dan stropic Tanjung Katung Stropic dan progressive 49 Interval Prevalent Interval Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lainnya Manoff 1991 50. Penulis memisah interval pada lagu tersebut dengan interval naik dan interval turun. Berikut adalah interval pada masing-masing lagu. Tabel Interval Lagu Sri Mersing Interval Posisi Jumlah Prime Perfect 168 Prime Augmented 2 Sekunda Mayor 36 Sekunda Minor 18 Sekunda Augmented 1 Terts Mayor 3 Terts Minor 12 Kwart Perfect 3 Kwart Augmented 2 Kwint Diminis 1 Septa minor 1 Tabel Interval Lagu Pulau Kampai Interval Posisi Jumlah Prime Perfect 62 Prime Diminis 5 Sekunda Mayor 18 Sekunda Minor 7 Sekunda Augmented 2 Terts Mayor 4 Terts Minor 3 Terts Augmented 2 Kwart Diminis 1 Kwint Diminis 2 Tabel Interval Lagu Tanjung Kantung 50Prime Perfect 66 Prime Augmented 28 Prime Diminis 2 Sekunda Mayor 37 Sekunda Minor 23 Terts Mayor 16 Terts Minor 11 Sekta Mayor 2 Septim Minor 1 Tabel Interval Lagu Zapin Kasih dan Budi Interval Posisi Jumlah Prime Perfect 31 Sekunda Mayor 4 Sekunda Minor 16 Terts Mayor 7 Terts Minor 18 Pemakaian Nada/Jumlah Nada Frequency of Notes Jumlah nada dapat dilihat dari banyaknya pemakaian nada yang dipakai dalam sebuah komposisi. Penulis menyusun jumlah nada yang dipakai dalam lagu sesuai dengan tangga nada yang telah dibuat sebelumnya. Dapat dilihat dari gambar garis paranada berikut. a. Sri Mersing 7 15 13 35 64 37 2 33 6 3 512 23 11 7 16 38 27 7 c. Tanjung Katung 8 4 7 23 47 35 19 d. Zapin Kasih dan Budi 8 4 10 19 7 10 2 Pola Kadensa Cadence Pattern Pola kadensa merupakan nada yang digunakan pada tiap-tiap birama terakhir dalam satu garis paranada. Berikut adalah Pola Kadensa dari masing-masing lagu a. Sri Mersing Frasa 1 Frasa 2 Frasa 3 52Frasa 5 Frasa 6 Frasa 7 b. Pulau Kampai Frasa 1 Frasa 2 Frasa 3 Frasa 4 Frasa 5 c. Tanjung Katung Frasa 1 53Frasa 2 Frasa 3 Frasa 4 Frasa 5 Frasa 6 Frasa 7 Frasa 8 Frasa 9 d. Zapin Kasih dan Budi Frasa 1 54Frasa 3 Frasa 4 Kontur Contour Kontur dapat diartikan alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik garis. Menurut Malm, ada beberapa jenis kontur Malm dalam Jonson 2000 76. Jenis-jenis tersebut antara lain 1. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnnya naik dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi, seperti gambar 2. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke nada yang rendah, seperti gambar 3. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang rendah ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah. Begitu juga sebaliknya, seperti gambar 4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti gambar 55intervalnya terbatas, seperti gambar Untuk lebih jelasnya, penulis akan menggambarkan bentuk kontur sesuai nada pada garis paranada. a. Sri Mersing Frasa 5 b. Pulau Kampai Frasa 3 c. Tanjung Katung Frasa 5 d. Zapin Kasih dan Budi 5657BAB V PENUTUP Dari keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lagu Melayu dapat dipelajari secara tradisi lisan. Dalam mempelajari lagu Melayu juga terdapat beberapa teknik yang harus dipelajari secara tahap demi tahap oleh seseorang yang ingin mempelajari lagu Melayu. Teknik tersebut antara lain teknik mempelajari melodi lagu, teknik mempelajari lirik lagu, teknik mempelajari rentak lagu dan teknik mempelajari cengkok dan grenek lagu. Dalam teknik mempelajari melodi lagu hal paling utama yang harus dilakukan adalah mendengarkan lagu yang dinyanyikan penyanyi Melayu, baik melalui berbagai jenis media penyimpanan lagu seperti kaset, CD dan DVD. Lagu Melayu juga dapat didengar dalam format lagu mp3 atau pada media jejaring sosial seperti Youtube dan Soundcloud atau dengan meminta seorang penyanyi mennyanyikan lagu untuk dapat didengarkan. Penulis mengamati bahwa mempelajari melodi lagu secara keseluruhan sangat penting karena jika tidak mengetahui melodi lagu tentu akan sulit menyanyikan lagu karena penyanyi tentu tidak mengetahui harus menyanyikan melodi apa. Dalam teknik mempelajari lirik lagu ada dua teknik penting yang diamati oleh penulis yaitu bahwa dalam menyanyikan lagu Melayu lirik lagu dapat diubah sesuai dengan konteksnya. Hal kedua adalah bahwa lagu Melayu dapat 58disisipkan kata-kata seperti aduhai, sayang, bang oi, nak oi, hai, lah, mak, dan lain-lain. Selanjutnya dalam teknik mempelajari rentak lagu Melayu, rentak lagu Melayu sebaiknya dipahami oleh penyanyi untuk mempermudah penyanyi dalam menentukan kapan lagu mulai dinyanyikan. Rentak juga membantu penyanyi untuk mengetahui cepat lambatnya sebuah lagu tempo dan karakteristik masing-masing ritem sehingga penyanyi bukan hanya mampu menyanyikan lagu saja tetapi juga dapat mengikuti pola pukulan gendang dan melodi dari permainan alat-alat musik pengiring menurut caranya sendiri , misalnya membayangkan dalam pikiran, mengikutinya dalam hati atau membuat tepukan kecil pada tangan atau kaki. Dalam teknik mempelajari cengkok dan grenek lagu Melayu hal penting yang penulis amati dalam mempelajari cengkok dan grenek adalah bahwa seorang penyanyi harus memahami apa karakteristik masing-masing dari cengkok dan grenek. Penempatan cengkok dan grenek dalam lagu yaitu pada bagian lagu yang memiliki durasi panjang seperti durasi 1½, 2, 2½ dan 3 ketukan. Dalam hal ini, cengkok dan grenek dibuat seindah mungkin sesuai rasa musikal yang dimiliki rasa seseorang yang ingin menyanyikan lagu melayu. Bagi seorang penyanyi, biasanya melodi cengkok dan grenek tersebut dinyanyikan untuk satu suku kata yang dibawakan dalam bentuk melismatis yaitu menyanyikan satu suku kata dengan banyak nada dalam satu nafas. 59 Tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik dari teknik penulisan terutama cara penyampaian informasi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan-perbaikan guna menyempurnakan tulisan ini. Di harapkan kepada penulis yang ingin mengidentifikasi musik Melayu khususnya lagu Melayu untuk lebih lagi menganalisis lagu Melayu terutama teknik menyanyikannya. Penulis juga mengharapkan kepada pelaku-pelaku seni khususnya orang Melayu untuk mencari tau lebih banyak lagi tentang tradisi Melayu, karena hal itulah yang menjadi ciri khas orang Melayu. Kepedulian pemerintah dan orangtua untuk memperkenalkan kekayaan budaya Melayu kepada generasi muda juga sangat diharapkan guna terus melesarikan budaya Melayu. 60BAB II BIOGRAFI IBU AZLINA ZAINAL DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU Pengertian Biografi Biografi secara sederhana dapat dikatakan riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat namun dapat juga berupa sebuah buku. Perbedaannya adalah biografi singkat hanya memaparkan fakta-fakta tentang kehidupan seseorang dan peran pentingnya sedangkan biografi yang panjang berisi informasi-informasi penting tentang kehidupan seseorang namun dikisahkan dengan lebih lengkap dan dituliskan dengan gaya bercerita yang baik. Melalui biografi kita akan mengetahui perjalanan hidup seseorang, tindakan serta perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seseorang, baik yang terkenal maupun yang tidak terkenal. Biografi juga bias menceritakan tokoh sejarah atau orang yang masih hidup. Biasanya biografi ditulis secara kronologis. Dalam penulisan biografi diperlukan bahan-bahan utama dan pendukung. Bahan-bahan utama dapat berupa surat-surat, buku harian, atau kliping Koran. Bahan-Bahan-bahan pendukung dapat berupa biografi lain dan buku-buku referensi atau sejarah. Biografi Ibu Azlina Zainal Semua Uraian di bawah ini didapatkan oleh penulis dari hasil wawancara secara langsung dengan Ibu Azlina Zainal serta keluarga dan kerabat beliau. Ibu Azlina Zainal lahir pada tanggal 30 Desember 1959 di Bandar Selamat. Beliau merupakan anak ke 7 dari 13 bersaudara. Beliau menikah dengan Bapak drs. H. 61merupakan sekretaris Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia sejak tahun 2010. Ibu Azlina Zainal memiliki satu orang anak yang bernama Muhammad Ihsan Wawancara penulis dengan Ibu Azlina Zainal 26 Mei 2015 Latar Belakang Keluarga Ibu Azlina Zainal lahir dari keluarga yang sama sekali tidak memiliki latar belakang seni. Ibu Azlina merupakan Putri dari Bapak Zainal dan Ibu Hj. Saibatul Islamiyah Nasution. Namun sebelum menikah dengan ayah beliau, ibu beliau telah menikah sebelumnya dan dikaruniai 5 orang anak. Ayah dan Ibu beliau merupakan pedagang di sebuah pasar tradisional. Beliau merupakan anak ke 7 dari 13 bersaudara yaitu 1 Khairuddin Lubis, 2 Khairiyah Lubis, 3 Khairul Amri Lubis, 4 Nasriyah Lubis, 5 Khadijah Lubis, 6 Zulkifli Zainal, 7 Azlina Zainal, 8 Zaini Zainal, 9 Zainah Zainal , 10 Zailani Zainal, 11 Zulfahri Zainal, 12 Zainab Zainal. 62Dari ke 13 bersaudara tersebut hanya Ibu Azlina yang menggeluti profesi sebagai penyanyi. Beliau juga tidak tau mengapa hal tersebut bias terjadi. Beliau hanya menuturkan “mungkin sudah bakat yang Allah karuniakan untuk saya sehingga saya bias bernyanyi sejak kecil”. Selain itu sejak kecil beliau dan saudara-saudaranya tidak pernah mendapatkan pendidikan seni. Rasa ketertarikan beliau terhadap musik lah yang membuat beliau mau belajar dan mengembangkan bakat bernyanyi yang ada dalam dirinya. Latar Belakang Pendidikan Ibu Azlina Zainal mendapat pendidikan sekolah dasar di SD Alhidayah Bandar Selamat selama 6 tahun. Kemudian Beliau melanjutkan pendidikannya di Pendidikan Guru Agama PGA Negri di Pancing selama 6 Tahun. PGA merupakan pendidikan akhir beliau. Beliau mengatakan bahwa Ia tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor ekonomi sehingga beliau harus rela pendidikannya berhenti sampai di tingkat tersebut. Sejak kecil Beliau juga tidak pernah mengikuti kursus apapun. Pada saat beliau berumur 22 tahun beliau mendapatkan pelajaran ilmu musik, olah vokal serta benyanyi lagu Melayu dari Ibu Hj. Dahlia Kasim Sinar, pimpinan LIA GRUP. Latar Belakang Pengalaman Bernyanyi Ibu Azlina Zainal sejak kecil sangat suka bernyanyi. Beliau tertarik untuk bernyanyi setelah mendengarkan lagu-lagu dari radio. Pada waktu beliau masih kecil, orangtua beliau tidak memiliki radio dan televisi. Hanya sedikit orang yang memiliki radio dan televisi pada saat itu. Jadi beliau hanya dapat mendengarkan lagu dari radio atau televisi milik tetangga atau warga yang memiliki radio dan televisi yang dekat dengan rumah beliau. Dari radio dan televisi beliau menghafal dan mempelajari lagu-lagu termasuk lagu Melayu dan lagu irama padang pasir. Kebetulan lingkungan tempat beliau 63budaya Melayu walaupun beliau bukan merupakan keturunan etnis Melayu. Namun menurut pengakuan beliau, karena kecintaan dan ketertarikan beliau terhadap Lagu Melayu, beliau menjadi lebih mahir menyanyikan lagu Melayu dibandingkan lagu Mandailing dan lagu Aceh. Sejak kecil beliau tidak pernah mendapatkan pendidikan musik. Beliau hanya belajar sendiri secara otodidak. Beliau senang memperhatikan,mendengar dan menghafal lagu kemudian Beliau nyanyikan dirumah. Latar belakang agama beliau sejak kecil yaitu Islam membuat beliau sering melihat dan mengikuti kegiatan pengajian. Hal tersebut membuat beliau menyukai dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasyid dan lagu irama padang pasir. Karena kemampuan beliau dalam bernasyid, beliau sering diminta untuk bernasyid di acara pengajian bahkan di radio. Selain itu, beliau juga pernah mendapatkan juara dalam perlombaan Nasyid. Awal beliau memulai karir musik adalah ketika beliau diminta untuk bergabung dengan grup El-Surayya yang dibentuk oleh Bapak Ahmad Baki. Beliau diminta untuk bergabung oleh Bapak Ahmad Baki setelah kemampuan beliau dalam menyanyikan lagu irama padang pasir dilihat oleh Bapak Ahmad Baki di salah satu acara di TVRI. Ibu Azlina bergabung dengan grup tersebut selama kurang lebih 3 tahun. Rupanya, saat bernyanyi dengan Grup El-Surayya, bakat Ibu Azlina dilihat oleh seorang produser rekaman lagu bernama Bapak Djulfan. Lalu Ibu Azlina ditawarkan untuk rekaman lagu Padang pasir. Pada saat rekaman tersebut, ibu Azlina berkenalan dengan salah seorang penyanyi lagu Melayu yaitu Ibu Leyla Hasyim. Mereka bersama-sama bernyanyi dalam rekaman tersebut. Kaset rekaman tersebut merupakan rekaman pertama Ibu Azlina. 64Setelah berkenalan dengan Ibu Leyla Hasyim, proses rekaman di studio membuat mereka menjadi cukup dekat. Kedekatan mereka tersebut mendorong mereka untuk membuat grup vocal trio. Grup tersebut beranggotakan Ibu Azlina Zainal, Ibu Leyla Hasyim dan Bapak Syaiful Amri. Karena Ibu Azlina telah memiliki grup yang baru akhirnya beliau memutuskan untuk keluar dari Grup El-Surayya. Namun . Lalu Ibu Azlina mendengar berita di radio dan televise mengenai pemilihan Bintang Radio dan televisi. Beliau katakana bahwa beliau tertarik untuk mengikuti perlombaan tersebut. Namun beliau merasa kurang percaya diri karena beliau tidak memiliki pakaian yang pantas untuk mengikuti perlombaan. Kemudian beliau bercerita mengenai hal tersebut kepada Ibu Leyla Hasyim yang merupakan sahabat beliau. Ibu Leyla ternyata sangat mendukung beliau untuk mengikuti perlombaan tersebut. Beliau dipinjamkan pakaian dan didandani oleh Ibu Leyla Hasyim. Beliau sangat terharu akan hal tersebut dan sampai sekarang tidak bias melupakan jasa Ibu Leyla Hasyim. Namun, sebelum perlombaan dimulai para peserta dilatih terlebih dahulu oleh para pelatih sebelum peserta yang mengikuti perlombaan bertanding. Pada saat kegiatan latihan tersebut, ternyata Ibu Azlina 65diperhatikan kemampuan nya oleh Ibu Dahlia Kasim Sinar, seorang pemimpin Grup teater Melayu yang benama LIA grup. Ibu Hj. Dahlia Kasim Sinar , selaku pimpinan LIA Grup, tertarik untuk mengajak Ibu Azlina bergabung di LIA Grup karena beliau melihat bakat yang ada dalam diri Ibu Azlina saat menjadi peserta dalam pemilihan Bintang Radio dan Televisi Sumut dan Ibu Azlina berhasil mendapatkan juara pertama. Ibu Azlina bersedia menerima tawaran untuk dididik terlebih dahulu oleh Ibu Dahlia Kasim Sinar. Selama bergabung di LIA grup, Ibu Azlina sering menginap di rumah Ibu Dahlia Kasim Sinar. Beliau diajarkan banyak hal mengenai teori musik, teknik vocal, lagu Melayu , dan ketekunan untuk berlatih. Hal tersebut membuat Ibu Azlina semakin baik lagi dalam hal bernyanyi khususnya lagu Melayu. Selain pendidikan musik yang didapatkan dari Ibu Dahlia Kasim Sinar, beliau juga mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman berharga lewat berbagai pertunjukan yang Beliau tampilkan bersama LIA grup yang beranggotakan 5 orang penyanyi dan banyak penari. Para penyanyi di LIA grup antara lain Ibu Azlina Zainal, Vivi, Zulham Jais, Darmansyah dan Tengku Syafik. Mereka diundang ke berbagai acara baik di dalam negri maupun di luar negri. Selama 5 tahun Ibu Azlina bergabung dengan LIA grup hingga akhirnya grup ini bubar karena Ibu Dahlia Kasim Sinar sakit kemudian pindah ke Jakarta. 6667Setelah LIA grup bubar akhirnya Ibu Azlina kembali bergabung dengan grup El-Surraya yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Syamsul Bahri anak dari pimpinan sebelumnya yaitu Bapak Ahmad Baki. El-Surraya merupakan grup terakhir yang dimasuki oleh ibu Azlina hingga akhirnya Ibu Azlina memutuskan untuk berdiri sendiri tanpa grup hingga saat ini. Beliau mengungkapkan bahwa selama bergabung di grup-grup tersebut, disitulah beliau mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat dijadikan beliau modal menjadi seorang penyanyi. Banyak pengalaman berharga yang tidak dapat dibeli dan didapatkan disekolah manapun. Beliau bersyukur sekali memiliki kesempatan untuk dapat bergabung dalam grup-grup tersebut. Namun karena beliau melihat sangat sulit menemukan partner grup dank arena kesibukan berumah tangga akhirnya beliau tidak lagi bergabung dalam grup apapun. Namun karena beliau memiliki relasi yang baik dan sudah cukup dikenal oleh beberapa kalangan masyarakat, hingga saat ini beliau masih sering bernyanyi dalam berbagai acara atau kegiatan. Bahkan terkadang seminggu dua hingga tiga kali beliau dapat tampil pada acara yang berbeda. Hal itu menyebabkan beliau tidak kehilangan mata pencahariannya sebagai 68seorang penyanyi dan beliau juga dapat terus mengasah kemampuan beliau dalam bernyanyi. 691 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Etnomusikologi merupakan sebuah disiplin ilmu yang merupakan fusi dari musikologi dan antropologi etnologi. Secara eksplisit apa itu etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan manusia, didefinisikan oleh Merriam, sebagai berikut. Ethnomusicology carries within itself the seeds of its own division, for it has always been compounded of two distinct parts, the musicological and the ethnological, and perhaps its major problem is the blending of the two in a unique fashion which emphasizes neither but takes into account both. This dual nature of the field is marked by its literature, for where one scholar writes technically upon the structure of music sound as a system in itself, another chooses to treat music as a functioning part of human culture and as an integral part of a wider whole. At approximately the same time, other scholars, influenced in considerable part by American anthropology, which tended to assume an aura of intense reaction against the evolutionary and diffusionist schools, began to study music in its ethnologic context. Here the emphasis was placed not so much upon the structural components of music sound as upon the part music plays in culture and its functions in the wider social and cultural organization of man. It has been tentatively suggested by Nettl 195626-39 that it is possible to characterize German and American "schools" of ethnomusicology, but the designations do not seem quite apt. The distinction to be made is not so much one of geography as it is one of theory, method, approach, and emphasis, for many provocative studies were made by early German scholars in problems not at all concerned with music structure, while many American studies have been devoted to technical anal - Sama seperti Zapin dan Laksamana Raja di Laut, Lagu Melayu Tanjung Katung juga diciptakan oleh NN. Lagu Melayu Tanjung Katung ini kemudian dinyanyikan dan dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Iyeth Bustami. Lirik lagu Melayu Tanjung Katung ini terdiri dari pantun-pantun yang berirama, sehingga lagunya bisa menjadi panjang dan tidak putus-putus. Sepanjang pantun tersedia, maka sepanjang itu pulalah lagu Melayu Tanjung Katung ini. Lagu Melayu Tanjung Katung ini berisi nasehat-nasehat baik. Lirik Chord Lagu Melayu Tanjung Katung Intro C-G-F-C-G-C C GTanjung Katung airnya biru F G CTempat anak mencuci muka Tanjung Katung airnya biruTempat anak mencuci muka Bb FLagi sekampung hatiku rindu G CKononlah pula jauh di mataLagi sekampung hatiku rinduKononlah pula jauh di mata Asal kapas menjadi benangBenang di tenun menjadi kainAsal kapas menjadi benangBenang di tenun menjadi kain Orang lepas jangan di kenangSudah menjadi si orang lainOrang lepas jangan di kenangSudah menjadi si orang lain Bb GUmah tepi sawah pakai pula lah si biruEmak jangan marah pukul anak si menantu CAlah Emak kawinkan aku..Alah Emak kawinkan aku.. Dua tiga kucing berlariManalah sama si kucing belangDua tiga kucing berlariManalah sama si kucing belang Dua tige dapat ku cariManalah sama Abang seorangDua tige dapat ku cariManalah sama Abang seorang Pisang emas bawa berlayarMasak sebiji di atas petiPisang emas bawa berlayarMasak sebiji di atas peti Hutang emas boleh di bayar BangHutang lah budi di bawa matiHutang emas boleh di bayar BangHutang lah budi di bawa mati Kelat pisang kelat bujo-bujo tahi lalatBakul hue bakul kalau berat tolong pikulAlah Emak kawinkan aku..Alah Emak kawinkan aku..Alah Emak! Kawinkan aku! cr30/ Lirik Lagu Melayu Tanjung Katung By Iyeth Bustami Lagu Melayu Tanjung Katung ini kemudian dinyanyikan dan dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Iyeth Bustami. Senin, 26 September 2022 1937 WIB HOLagu Melayu Tanjung Katung by Iyeth Bustami - Sama seperti Zapin dan Laksamana Raja di Laut, Lagu Melayu Tanjung Katung juga diciptakan oleh NN. Lagu Melayu Tanjung Katung ini kemudian dinyanyikan dan dipopulerkan oleh penyanyi dangdut Iyeth Bustami. Lirik lagu Melayu Tanjung Katung ini terdiri dari pantun-pantun yang berirama, sehingga lagunya bisa menjadi panjang dan tidak putus-putus. Sepanjang pantun tersedia, maka sepanjang itu pulalah lagu Melayu Tanjung Katung ini. Lagu Melayu Tanjung Katung ini berisi nasehat-nasehat baik. Baca juga Lirik Lagu Melayu Laksamana Raja di Laut By Iyeth Bustami Lirik lagu Melayu Tanjung Katung Tanjung Katung airnya biru Tempat anak mencuci muka Tanjung Katung airnya biru Tempat anak mencuci muka Lagi sekampung hatiku rindu Kononlah pula jauh di mata Lagi sekampung hatiku rindu Loncat ke konten Kategori MelayuLagu Melayu adalah genre musik yang berasal dari masyarakat Melayu di wilayah Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Genre ini memiliki ciri khas yang unik dan menggabungkan elemen-elemen tradisional Melayu dengan pengaruh musik Barat. Lagu Melayu umumnya dinyanyikan dalam bahasa Melayu atau bahasa daerah setempat, dengan lirik yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, cinta, kerinduan, serta cerita-cerita tradisional. Instrumen-instrumen yang sering digunakan dalam lagu Melayu antara lain gambus, gendang, rebab, seruling, dan biola. Seiring dengan perkembangan zaman, lagu Melayu telah mengalami transformasi dan pengaruh dari genre musik lain seperti pop, rock, dan dangdut. Beberapa penyanyi terkenal dalam genre ini antara lain P. Ramlee, Sudirman, Siti Nurhaliza, Sheila Majid, serta penyanyi-penyanyi generasi baru yang terus menghidupkan dan mengembangkan musik Melayu. Lagu Melayu memiliki daya tarik yang kuat bagi pendengar di wilayah Melayu dan juga mendapatkan pengakuan di kancah musik internasional. Genre ini terus berkembang dan tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat Melayu. Lirik Lagu Gara – Gara Jando – Batubara Cipt. Edy Kelana Laki-lakiDari mano dekKau dapat citoKu main giloDongan Readmore Lirik Lagu Batongkar 2 Wak Uteh Voc Syafii Panjaitan & Azlina Perempuan Tak kusangko bagini Kolo Readmore Lagu Tanjung Balai Kota Kerang Cipt. Abah DayatLagu Pulau KerangArtis Titia NurhafizaAlbum Rentak Serumpun Dendang Melayu Lirik Readmore Patah Hati, Tanjung Katung – Melayu Deli Lagu Joged Tanjung KatungArtis Nonstop Dendang MelayuVocal Syaiful Amri Lirik Readmore Lirik Lagu Wak Uteh Tanjung Balai Punyo bini nan garang..Repetnya panjang-panjangKorojonya batandang..Mangkatai harto orang Punyo anak nan pangangguran..Sakojab minta Readmore 1 … 3 4 5

lirik lagu tanjung katung melayu deli